Minggu, 13 Juli 2014

Perang Darat, Israel Makin Terkulai



By: Nandang Burhanudin

Surat kabar harian di Israel memuat headline news: "HAMAS sukses menggempur Israel hingga Tel Aviv. Gempuran yang tidak bisa dilakukan seluruh negara Arab termasuk Hizbullah di Libanon."

Pagi Ahad waktu setempat, setidaknya 40 rudal jenis Rantissi-80 berjatuhan di Tel Aviv. Dampaknya sangat dahsyat. Harian Ekonomi Globes Israel menyebutkan, "Invasi Israel sejak 6 hari lalu menelan biaya 8.5 Milyar Syekel (2.4 Milyar Dollar). Invasi ini akan membangkrutkan Israel seperti invasi tahun 2009. Jika invasi darat dilakukan, maka Israel akan mengalami perang panjang."

Belum lagi dampak ekonomi dan psikologis yang dirasakan rakyat Israel. Terbukti, serangan roket dan rudal dari brigade Izzuddin Al-Qassam telah membuyarkan segmen pariwisata devisa kedua terbesar Israel, pabrik-pabrik berhenti operasi, roda ekonomi stagnan, bahka pelabuhan Osdud berhenti total, hingga tidak ada bongkar muat yang dilakukan khawatir terjangan roket HAMAS.

Nah, yang paling parah dialami oleh perusahan-perusahaan asuransi Israel. Setiap harinya, pihak asuransi harus membayar milyaran dollar dari klaim kerusakan akibat serangan HAMAS. Kerugian sangat besar dan tentunya dirahasiakan.

Di sisi lain, para pakar militer Israel meragukan kemampuan Iron Dome, berupa rudal anti rudal yang katanya canggih. Padahal satu rudal berharga 100.000 dollar. Modal yang besar untuk menangkis serangan rudal HAMAS yang tarapnya baru home industry.

Melihat kerugian Israel, Mesir tiba-tiba mengusulkan gencatan senjata. Usulan militer Mesir tidak didasari rasa empati atau spirit persaudaraan sesama muslim terhadap rakyat Gaza. Namun lebih didasari pada kekhawatiran, jika Israel harus bangkrut dan dipermalukan dunia. Allahu  Akbar!


0 komentar:

Posting Komentar


widgets